• Cave Tubing Goa Pindul

    Gua Pindul memiliki panjang sekitar 350 m, lebar hingga 5 m, jarak permukaan air dengan atap gua 4 m, dan kedalaman air sekitar 5-12 m. Goa ini memiliki 3 zona. zona terang, zona remang, dan zona gelap. waktu tempuh sekitar 45 menit.

  • Air Terjun Sri Getuk

    Terletak di antara ngarai Sungai Oya yang dikelilingi areal persawahan nan hijau, Air Terjun Sri Gethuk selalu mengalir tanpa mengenal musim. Gemuruhnya menjadi pemecah keheningan di bumi Gunungkidul yang terkenal kering.

  • Pesona Pantai Pok Tunggal

    Pantai Pok Tunggal masih berada di kawasan Gunungkidul, Yogyakarta. Tepatnya berada di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Lokasinya berada diantara Pantai Pulang Syawal (lebih dikenal dengan nama Pantai Indrayanti) dan Pantai Siung.

  • Pesona Pantai Indrayanti

    Pantai Indrayanti bak bidadari yang memukau para pecinta wisata pantai. pantai ini terletak di pesisir selatan provinsi Jogjakarta tepatnya di kabupaten Gunungkidul. Masih satu deretan dengan pantai Baron, pantai Kukup, pantai krakal dan pantai Sundak.

Selasa, 20 Januari 2015

0

Pesona Pantai Pok Tunggal


Introduksi:

Pantai Pok Tunggal masih berada di kawasan Gunungkidul, Yogyakarta. Tepatnya berada di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Lokasinya berada diantara Pantai Pulang Syawal (lebih dikenal dengan nama Pantai Indrayanti) dan Pantai Siung. Pantai Pok Tunggal memiliki panorama yang indah dengan hamparan pasir putih serta perbukitan karst. Pada sisi timur dan barat pantai ini diapit oleh tebing-tebing karang yang menjulang. Pantai Pok Tunggal sendiri tergolong pantai baru. Pantai ini mulai diakses untuk wisatawan sejak bulan Mei 2012. Oleh karena itu kebersihan pantai ini masih sangat dijaga. Bahkan untuk menjaga kebersihan pantai ini akan dikenakan denda sebesar Rp 10.000 jika Anda membuang sampah sembarangan.

Nama Pok Tunggal sendiri diambil karena di lokasi pantai ini terdapat pohon langka dan masih kokoh berdiri yaitu Pohon Duras (Pok Tunggal). Satu lagi yang unik dari pantai ini adalah adanya mata air tawar yang berasal dari aliran sungai bawah tanah khas daerah karst. Air ini pula yang dijadikan sebagai sumber air bagi penduduk setempat.

Pemandangan pantai akan jauh lebih indah jika dinikmati dari bukit sebelah barat pantai. Selain itu dari balik bukit tebing di sebelah timur, Anda juga akan menjumpai beberapa primata liar yang sedang melompat kesana-kemari. Anda dapat sekedar menikmati pemandangan maupun berenang sepuasnya di batas bibir pantai. Pasir di sini cukup landai, sehingga tempat ini cukup aman untuk berenang.

Fasilitas:
Ramainya wisatawan domestik maupun mancanegara membuat pengelola pantai mengembangkan kawasan ini. Bisa dilihat dari banyaknya warung makan maupun tempat beristirahat mirip dengan gazebo. Biaya untuk menyewa gazebo maupun payung dengan kapasitas dua sampai tiga orang sekitar Rp 20.000. Jika Anda ingin bermalam di pantai ini Anda bisa menyewa tenda dome pada penduduk setempat dengan biaya sekitar Rp 60.000. Beberapa penginapan juga tersedia di sini. Di kawasan pantai juga sudah terdapat toilet umum dengan biaya sekitar Rp 2.000 hingga Rp 5.000.

Akses transport:

Dari pusat kota Yogyakarta ke lokasi pantai berjarak sekitar 70 km. Dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi atau sewa dengan lama perjalanan sekitar dua jam perjalanan. Akses jalan menuju Pok tunggal sudah beraspal namun sekitar satu setengah kilometer sebelum pantai, jalanan masih berupa jalan tanah berbatu. Untuk itu sebaiknya lebih berhati-hati.

Dengan kendaraan pribadi rutenya bisa melalui:

Yogyakarta – Piyungan – Patuk, Sambipitu – Arah Hutan Bunder – Gading – Logandeng – Siyono – Bundaran Tugu BPD – Jl. Kyai Legi – Jalan Lingkar Selatan – Jl. KRT Djojodiningrat – Jl. Girisubo – Wonosari – Jl. Saptosari – Tepus – Pok Tunggal.

Atau:

Yogyakarta – Imogiri, Panggang – Jl. Saptosari – Tepus Arah ke Pantai Baron. Di pertigaan sebelum Pantai Baron ambil kiri, menuju ke arah Pantai Indrayanti. Dari pertigaan kawasan Pantai Indrayanti ambil kiri dan ikuti jalan aspal hingga tiba di Pos Retribusi. Beberapa meter dari pos tersebut akan nampak papan petunjuk arah ke Pantai Pok Tunggal. Kemudian tinggal ikuti saja petunjuknya hingga tiba di jalan cor kecil atau jalan batu. Maka Pantai Pok Tunggal sudah terlihat.

Sejauh ini belum ada kendaraan umum yang langsung menuju ke Pantai Pok Tunggal. Jika Anda menggunakan kendaraan umum, Ada hanya akan sampai di Terminal Wonosari. Dengan bus, keberangkatannya bisa dari Terminal Giwangan Yogyakarta (biayanya sekitar Rp 6.000) dan perjalanan dengan menggunakan ojek biayanya sekitar Rp 20.000 atau tergantung kesepakatan dengan pengemudi.

Biaya tiket masuk ticket fee:

Tiket masuk ke kawasan pantai dan sudah termasuk parkir cukup murah sekitar Rp 3.000 per motor, Rp 5.000 per mobil dan Rp 15.000 per minibus.



0

Pesona Pantai Indrayanti

Pantai Indrayanti bak bidadari yang memukau para pecinta wisata pantai. pantai ini terletak di pesisir selatan provinsi Jogjakarta tepatnya di kabupaten Gunungkidul. Masih satu deretan dengan pantai Baron, pantai Kukup, pantai krakal dan pantai Sundak. Pantai ini baru terkenal pada beberapa tahun terakhir ini. Maklum, dulunya pantai ini tidak dikelola secara profesional. Kini, dengan pengelola swasta yang juga mengelola RUmah Makan Indrayanti menyulap Pantai Pulang Syawal ini tidak kalah dengan Pantai Kuta Bali.


Pantai Pulang Syawal adalah nama yang lazim dikenal warga setempat. Nama Indrayanti bisa dibilang kebetulan saja. Karena banyaknya pengunjung dan tidak ada papan nama yang jelas selain nama Cafe, maka disebutlah Indrayanti sebagai nama pantai tersebut. Pantai Indrayanti tepatnya berada di desa Tepus, Wonosari, Gunungkidul, DIY.
Boleh dikatakan, ketenaran Pantai Indrayanti telah mengalahkan pantai Baron dan pantai kukup yang lebih dulu dikenal sebagai pantai wisata. Boleh jadi karena kenyamanan juga. Di pantai Indrayanti, jangan coba-coba buang sampah sembarangan jika tidak mau kena denda Rp 10.000,- Denda ini semata-mata dikenakan demi menjaga kebersihan pantai sehingga wisatawan merasa nyaman.
Jika anda ingin menghabiskan malam di Indrayanti tak perlu khawatir karena telah disediakan penginapan dengan berbagai view dan pilihan harga.Konsep penginapannya adalah kembali ke alam (back to nature).Penginapan berukuran besar disetting di bawah bukit. Sedang yang berupa rumah panggung dan gubug berada di bibir pantai.
Sambil menikmati keindahan panorama karunia Tuhan di pantai Indrayanti ini, anda bisa menyewa jetski untuk mengarungi ombaknya. Payung-payung disediakan di sepanjang bibir pantai dengan sewa Rp 20.000,- sepuasnya. Di pantai Indrayanti, anda akan disuguhi keindahan pemandangan alam yang memadukan pantai pasir putih, bukit karang, dan jernihnya air pantai berwarna biru.

Harga Tiket Masuk Pantai Indrayanti

Tiekt masuk ke wilayah pantai ini super murah. Hanya dengan Rp 5.000,- orang, ana sudah bisa menikmati pantai Baron, pantai Krakal, paktai Kukup, pantai Sepanjang, pantai SUndak, dan pantai Drini.

 

Deretan gubug di bibir pantai
 Rute menuju Pantai Indrayanti

Saat ini sudah tidak susah untuk mencari rute ke pantai Indrayanti. Selain karena memang sudah terkenal, papan petunjuk juga memberikan arahan yang jelas. Dari Jogjakarta, ikuti saja jalan mengarah ke WOnosari. Setelah lewat batas kota Jogja-Gunungkidul, tidak jauh dari situ ada rambu-rambu DLLAJ berwarna hijau menunjukkan arah belok kanan untuk menuju ke Pantai Indrayanti. Dari loket retribusi kendaraan, jaraknya sekitar 9 km saja. Jika maih punya waktu, coba juga serunya menyusuri sungai dalam gua yang ada di Gua Pindul.
Fasilitas di Pantai Indrayanti
Sebagai tempat wisata berkelas, anda bisa menggunakan beberapa fasilitas yang disediakan oleh pengelola seperti pondok penginapan, kamar mandi, gazebo, pondok panggung, mushola, dan tempat parkir. Jangan heran jika ditarik ongkos sewa karena memang fasilitas umum memerlukan perawatan.
Untuk keperluan sewa tempat atau acara besar, anda bisa menghubungi pengelola pantai Indrayanti di nomor 0817279545.

Cafe Indrayanti
0

AIR TERJUN SRI GETHUK

Terletak di antara ngarai Sungai Oya yang dikelilingi areal persawahan nan hijau, Air Terjun Sri Gethuk selalu mengalir tanpa mengenal musim. Gemuruhnya menjadi pemecah keheningan di bumi Gunungkidul yang terkenal kering.

ksotisme Grand Canyon di daerah utara Arizona, Amerika Serikat tentunya tak bisa disangkal lagi. Grand Canyon merupakan bentukan alam berupa jurang dan tebing terjal yang dihiasi oleh aliran Sungai Colorado. Nama Grand Canyon kemudian diplesetkan menjadi Green Canyon untuk menyebut obyek wisata di Jawa Barat yang hampir serupa, yakni aliran sungai yang membelah tebing-tebing tinggi. Gunungkidul sebagai daerah yang sering diasumsikan sebagai wilayah kering dan tandus ternyata juga menyimpan keindahan serupa, yakni hijaunya aliran sungai yang membelah ngarai dengan air terjun indah yang tak pernah berhenti mengalir di setiap musim. Air terjun tersebut dikenal dengan nama Air Terjun Sri Gethuk.

Kabupaten Gunung Kidul, dahulu sangat terkenal dan identik dengan kekeringan, hutan gundul, tanah tandus dan berbatu. Namun saat ini kesan itu mestinya sudah hilang ditelan semilir angin dan rimbunnya pohon pohon hutan di  rakyat yang menutupi berbagai tanah yang dahulunya kosong dan tandus. Pohon pohon seperti jati dan mahoni begitu mendominasi selain kelapa, rambutan, sengon, dan lain lain.
Di beberapa kecamatan terutama yang mempunyai pantai memang masih terasa aroma kering di musim kemarau. Namun jangan salah jika kita semua mengunjungi suatu tempat di Kecamatan Playen, desa Bleberan…….disitu ada suatu tempat yang sangat elok, berlimpah air, hamparan sawah yang sangat subur dan tentu yang sedang naik daun dan sangat terkenal sekarnag adalah  tempat yang bernama Air Terjun Sri Getuk. Air di seputar tempat ini sangat melimpah karena memang beberapa mata air muncul dari  dalam tanah dan beberapa alirannya masuk melalui tebing yang yang sangat tinggi masuk ke  dalam Sungai Oya, sungai yang tidak pernah kering dan mengalir  sepanjang musim. Air terjun itu terpcah menjadi tiga bagian yang meluncur sangat deras..itulah indahnya Air Terjun Sri Gethuk di Kecamatan Playen Gunung Kidul.
Jika kita ingin berekreasi ke Air Terjun Sri Gehtuk ini dari Yogyakarta kita akan menempuh jarak sekitar 45 km. Dari yogyakarta ke arah Gunungkidul kemudian naik tanjakan yang lumayan terjal di Piyungan dan bukit Pathuk Gunung Kidul. Terus kemudian akan melalui hutan negara di  Bunder terus sampai ketemu pertigaan traficlight di Gading kemudian belok kanan ke arah Playen.  Setelah sampai Playen belok kanan arah kecamatan Palihan dan sekitar 2 km kita akan ketemu pertigaan dan belok kanan. Di pertigaan tersebut kita sudah akan melihat banyak petunjuk jalan yang akan membimbing kita secara mudah untuk dapat menjangkau air terjun Sri Gethuk. Dari pertigaan tadi kita masih  harus menuempuh perjalanan lagi sepanjang 7 km. ya tinggal 7 km dan sudah lumayan dekat, tapi….eeiit…jangan salah karena jalan tersebut agak kurang baik dan cenderung rusak, jadi jalannya juga pelan pelan..memang sih saat itu beberapa bagian jalan sudah mulai diperbaiki dan aspal juga masih terasa baru. Namun rupaya masih lumayan panjang juga yang rusak jadi kita perlu musti hati hati. Satu setengah jam perjalanan kita sampai di lokasi.
 
Asal muasal nama Sri Gethuk.

Menurut Pak Ngabdani Ketua Kelompok Tani yang mengelola wisata tersebut. Asal muasal nama Gethuk sebetulnya bukan makanan tradisional yang berasal dari singkong itu, tapi sebetulnya adalah Kethuk salah satu jenis perangkat gamelan jawa. Namun lidah kita lebih mudah menyebut Gethuk mengingat sebelumnya ada kata Sri, jadi hanyalah untuk memudahkan saja. Menurut beliau, pada jaman kakek-kakek buyutnya. Di seputar air terjun tersebut terdapat kerajaan lelembut yaitu semacam makhluk halus yang tentu tidak kasat mata. Pada hari dan saat saat tertentu konon di kerajaan tersebut sering spel atau latihan menabuh gamelan tersebut. Suara gamelan tersebut sangat nyaring di dengar oleh warga desa Bleberan. Nah suatu ketika ada sedikit keributan karena salah satu alat gamelannya hilang. Gamelan yang hilang itu namanya Kethuk. Maka terkenalah air terjun tersebut bernama Sri Kethuk..atau kemudian juga dan malah lebih dikenal dengan nama Sri Gethuk. Lokasi ini selanjutnya oleh pemerintah desa dikembangkan menjadi lokasi wisata dan dibuka sejak tahun 2007.

Setelah sampai dilokasi parkir, ada dua cara untuk mencapai lokasi air terjun. Pertama dengan berjalan kaki melintasi areal persawaan sekitar 1.5 km atau yang kedua menuruni anak tangga yang sudah lumayan disemen menuju dermaga di tepi Sungai Oya untuk naik secamam perahu Gethek yang sdah dimodifikasi menjadi  lebih modern. Drum drum dari plastik ditata sedemikian rupa dan beri alas papan untuk berdiri penumpang serta diberi pagar besi untuk pengaman. Perahu ini muat sekitar 7-8 penumpang dan berjalan digerakkan oleh mesin diesel kecil untuk memutar turbin. Penumpang dikenai biaya Rp.7.500,- pulang balik per orang untuk naik perahu ini. Perahupun berjalan pelan kita bisa sambil memotret  dan mencari obyek-obyek yang cocok yang sangat indah sepanjang perjalanan 5 menit ini.

Terletak di Desa Wisata Bleberan, Air Terjun Sri Gethuk menjadi salah satu spot wisata yang sayang untuk dilewatkan. Untuk mencapai tempat ini Anda harus naik kendaraan melewati areal hutan kayu putih milik PERHUTANI dengan kondisi jalan yang bervariasi mulai dari aspal bagus hingga jalan makadam. Memasuki Dusun Menggoran, tanaman kayu putih berganti dengan ladang jati yang rapat. Sesampainya di areal pemancingan yang juga berfungsi sebagai tempat parkir, terdapat dua pilihan jalan untuk mencapai air terjun. Pilihan pertama yakni menyusuri jalan setapak dengan pemandangan sawah nan hijau berhiaskan nyiur kelapa, sedangkan pilihan kedua adalah naik melawan arus Sungai Oya. Tentu saja YogYES memilih untuk naik rakit sederhana yang terbuat dari drum bekas dan papan.

Perjalanan menuju Air Terjun Sri Gethuk pun dimulai saat mentari belum naik tinggi. Pagi itu Sungai Oya terlihat begitu hijau dan tenang, menyatu dengan keheningan tebing-tebing karst yang berdiri dengan gagah di kanan kiri sungai. Suara rakit yang melaju melawan arus sungai menyibak keheningan pagi. Sembari mengatur laju rakit, seorang pemandu menceritakan asal muasal nama Air Terjun Sri Gethuk. Berdasarkan cerita yang dipercayai masyarakat, air terjun tersebut merupakan tempat penyimpanan kethuk yang merupakan salah satu instrumen gamelan milik Jin Anggo Meduro. Oleh karena itu disebut dengan nama Air Terjun Sri Gethuk. Konon, pada saat-saat tertentu masyarakat Dukuh Menggoran masih sering mendengar suara gamelan mengalun dari arah air terjun.


0

Cave Tubing Goa Pindul

Gua Pindul memiliki panjang sekitar 350 m, lebar hingga 5 m, jarak permukaan air dengan atap gua 4 m, dan kedalaman air sekitar 5-12 m. Goa ini memiliki 3 zona. zona terang, zona remang, dan zona gelap. waktu tempuh sekitar 45 menit.

Cavetubing hampir sama dengan rafting. Jika rafting (arung jeram) adalah kegiatan menyusuri aliran sungai dengan menggunakan perahu, maka cavetubing adalah kegiatan menyusuri gua menggunakan ban dalam. Karena aliran air di Gua Pindul ini tenang maka melakukan cavetubing di Gua Pindul ini juga bisa dilakukan oleh pemula maupun anak kecil bahkan wanita hamil pernah.
Ditengah Gua, ada sebuah ruangan yang agak besar, dengan lubang diatasnya yang warga setempat menyebut sumur terbalik, sinar matahari yang masuk melalui lubang ini membuat suasana semakin indah. Lubang diatas gua inilah dimana seringkali  digunakan sebagai jalan masuk vertikal oleh anggota TIM SAR atau latihan.
Saat anda melakukan susur gua di Gua Pindul ini, anda akan menemukan sebuah stalagtit yang sudah menyatu dengan stalagmit sehingga tampak seperti sebuah pilar dengan ukuran lebar lima rentangan tangan orang dewasa(Soko Guru).
Stalaktit ini merupakan terbesar di Goa Pindul dan mempunyai peringkat no 4 di dunia. Stalagtit putting yg masih aktif siap menanti anda dengan tetesan airnya yang konon bisa bikin cantik n’ awet muda, bagi yg lelaki untuk menambah vitalitas telah ditunggu stalagtit jantan, anda cukup memegang aja udah terasa bedannya…tenane’ lek…. Bagi adik-adik di zona terang bisa berenang, lompat indah sambil lihat ikan cukup besar yg memamerkan keindahan tubuhnya.Ada juga Stalagmit dan stalagtit yang menyatu, menjadi yang terbesar ke-4 di dunia, butuh 5 orang untuk melingkarinya, bahkan celahnya hanya cukup dilewati satu orang saja. Besar ditengah-tengah Goa yang katanya sebagai tiang Goa.Keindahan semakin lengkap dengan adanya ornamen disepanjang dinding Goa seperti mahakarya lukisan abstrak yang tak ternilai. Mata kristal Kelelawar bergelantungan menghiasi lorong goa. Terdapat tirai juga yang tersusun dari tetesan air didinding Goa.

Paket   Cave Tubing Pindul
1.       Jasa pemandu
2.       Perlengkapan ( ban pelampung, jaket pelampung, sepatu karet, Head Lamp )
3.       Asuransi
4.       Biaya Rp 35.000/ orang

Denah Lokasi Goa Pindul:

Minggu, 18 Januari 2015

0

Pesona Pantai Drini