Selasa, 20 Januari 2015
0
Pesona Pantai Pok Tunggal
By Unknown / Posted on 02.16 / pesona-pantai
Pantai Pok Tunggal masih berada di kawasan Gunungkidul,
Yogyakarta. Tepatnya berada di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten
Gunungkidul, Yogyakarta. Lokasinya berada diantara Pantai Pulang Syawal (lebih
dikenal dengan nama Pantai Indrayanti) dan Pantai Siung. Pantai Pok Tunggal
memiliki panorama yang indah dengan hamparan pasir putih serta perbukitan
karst. Pada sisi timur dan barat pantai ini diapit oleh tebing-tebing karang
yang menjulang. Pantai Pok Tunggal sendiri tergolong pantai baru. Pantai ini
mulai diakses untuk wisatawan sejak bulan Mei 2012. Oleh karena itu kebersihan
pantai ini masih sangat dijaga. Bahkan untuk menjaga kebersihan pantai ini akan
dikenakan denda sebesar Rp 10.000 jika Anda membuang sampah sembarangan.
Nama Pok Tunggal sendiri diambil karena di lokasi pantai ini
terdapat pohon langka dan masih kokoh berdiri yaitu Pohon Duras (Pok Tunggal).
Satu lagi yang unik dari pantai ini adalah adanya mata air tawar yang berasal
dari aliran sungai bawah tanah khas daerah karst. Air ini pula yang dijadikan
sebagai sumber air bagi penduduk setempat.
Pemandangan pantai akan jauh lebih indah jika dinikmati dari
bukit sebelah barat pantai. Selain itu dari balik bukit tebing di sebelah
timur, Anda juga akan menjumpai beberapa primata liar yang sedang melompat
kesana-kemari. Anda dapat sekedar menikmati pemandangan maupun berenang
sepuasnya di batas bibir pantai. Pasir di sini cukup landai, sehingga tempat
ini cukup aman untuk berenang.
Fasilitas:
Ramainya wisatawan domestik maupun mancanegara membuat
pengelola pantai mengembangkan kawasan ini. Bisa dilihat dari banyaknya warung
makan maupun tempat beristirahat mirip dengan gazebo. Biaya untuk menyewa
gazebo maupun payung dengan kapasitas dua sampai tiga orang sekitar Rp 20.000.
Jika Anda ingin bermalam di pantai ini Anda bisa menyewa tenda dome pada
penduduk setempat dengan biaya sekitar Rp 60.000. Beberapa penginapan juga
tersedia di sini. Di kawasan pantai juga sudah terdapat toilet umum dengan
biaya sekitar Rp 2.000 hingga Rp 5.000.
Akses transport:
Dari pusat kota Yogyakarta ke lokasi pantai berjarak sekitar
70 km. Dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi atau sewa dengan
lama perjalanan sekitar dua jam perjalanan. Akses jalan menuju Pok tunggal
sudah beraspal namun sekitar satu setengah kilometer sebelum pantai, jalanan
masih berupa jalan tanah berbatu. Untuk itu sebaiknya lebih berhati-hati.
Dengan kendaraan pribadi rutenya bisa melalui:
Yogyakarta – Piyungan – Patuk, Sambipitu – Arah Hutan Bunder
– Gading – Logandeng – Siyono – Bundaran Tugu BPD – Jl. Kyai Legi – Jalan
Lingkar Selatan – Jl. KRT Djojodiningrat – Jl. Girisubo – Wonosari – Jl.
Saptosari – Tepus – Pok Tunggal.
Atau:
Yogyakarta – Imogiri, Panggang – Jl. Saptosari – Tepus Arah
ke Pantai Baron. Di pertigaan sebelum Pantai Baron ambil kiri, menuju ke arah
Pantai Indrayanti. Dari pertigaan kawasan Pantai Indrayanti ambil kiri dan
ikuti jalan aspal hingga tiba di Pos Retribusi. Beberapa meter dari pos
tersebut akan nampak papan petunjuk arah ke Pantai Pok Tunggal. Kemudian tinggal
ikuti saja petunjuknya hingga tiba di jalan cor kecil atau jalan batu. Maka
Pantai Pok Tunggal sudah terlihat.
Sejauh ini belum ada kendaraan umum yang langsung menuju ke
Pantai Pok Tunggal. Jika Anda menggunakan kendaraan umum, Ada hanya akan sampai
di Terminal Wonosari. Dengan bus, keberangkatannya bisa dari Terminal Giwangan
Yogyakarta (biayanya sekitar Rp 6.000) dan perjalanan dengan menggunakan ojek
biayanya sekitar Rp 20.000 atau tergantung kesepakatan dengan pengemudi.
Biaya tiket masuk ticket fee:
0
Rute menuju Pantai Indrayanti
Pesona Pantai Indrayanti
By Unknown / Posted on 02.12 / pesona-pantai
Pantai Indrayanti bak bidadari yang memukau para pecinta
wisata pantai. pantai ini terletak di pesisir selatan provinsi Jogjakarta
tepatnya di kabupaten Gunungkidul. Masih satu deretan dengan pantai Baron,
pantai Kukup, pantai krakal dan pantai Sundak. Pantai ini baru terkenal pada
beberapa tahun terakhir ini. Maklum, dulunya pantai ini tidak dikelola secara profesional.
Kini, dengan pengelola swasta yang juga mengelola RUmah Makan Indrayanti
menyulap Pantai Pulang Syawal ini tidak kalah dengan Pantai Kuta Bali.
Pantai Pulang Syawal adalah nama yang lazim dikenal warga
setempat. Nama Indrayanti bisa dibilang kebetulan saja. Karena banyaknya
pengunjung dan tidak ada papan nama yang jelas selain nama Cafe, maka
disebutlah Indrayanti sebagai nama pantai tersebut. Pantai Indrayanti tepatnya
berada di desa Tepus, Wonosari, Gunungkidul, DIY.
Boleh dikatakan, ketenaran Pantai Indrayanti telah
mengalahkan pantai Baron dan pantai kukup yang lebih dulu dikenal sebagai
pantai wisata. Boleh jadi karena kenyamanan juga. Di pantai Indrayanti, jangan
coba-coba buang sampah sembarangan jika tidak mau kena denda Rp 10.000,- Denda
ini semata-mata dikenakan demi menjaga kebersihan pantai sehingga wisatawan
merasa nyaman.
Jika anda ingin menghabiskan malam di Indrayanti tak perlu
khawatir karena telah disediakan penginapan dengan berbagai view dan pilihan
harga.Konsep penginapannya adalah kembali ke alam (back to nature).Penginapan
berukuran besar disetting di bawah bukit. Sedang yang berupa rumah panggung dan
gubug berada di bibir pantai.
Sambil menikmati keindahan panorama karunia Tuhan di pantai
Indrayanti ini, anda bisa menyewa jetski untuk mengarungi ombaknya.
Payung-payung disediakan di sepanjang bibir pantai dengan sewa Rp 20.000,-
sepuasnya. Di pantai Indrayanti, anda akan disuguhi keindahan pemandangan alam
yang memadukan pantai pasir putih, bukit karang, dan jernihnya air pantai
berwarna biru.
Harga Tiket Masuk Pantai Indrayanti
Tiekt masuk ke wilayah pantai ini super murah. Hanya dengan
Rp 5.000,- orang, ana sudah bisa menikmati pantai Baron, pantai Krakal, paktai
Kukup, pantai Sepanjang, pantai SUndak, dan pantai Drini.
Deretan gubug di bibir pantai
|
Saat ini sudah tidak susah untuk mencari rute ke pantai
Indrayanti. Selain karena memang sudah terkenal, papan petunjuk juga memberikan
arahan yang jelas. Dari Jogjakarta, ikuti saja jalan mengarah ke WOnosari.
Setelah lewat batas kota Jogja-Gunungkidul, tidak jauh dari situ ada rambu-rambu
DLLAJ berwarna hijau menunjukkan arah belok kanan untuk menuju ke Pantai
Indrayanti. Dari loket retribusi kendaraan, jaraknya sekitar 9 km saja. Jika
maih punya waktu, coba juga serunya menyusuri sungai dalam gua yang ada di Gua
Pindul.
Fasilitas di Pantai Indrayanti
Sebagai tempat wisata berkelas, anda bisa menggunakan
beberapa fasilitas yang disediakan oleh pengelola seperti pondok penginapan,
kamar mandi, gazebo, pondok panggung, mushola, dan tempat parkir. Jangan heran
jika ditarik ongkos sewa karena memang fasilitas umum memerlukan perawatan.
Untuk keperluan sewa tempat atau acara besar, anda bisa
menghubungi pengelola pantai Indrayanti di nomor 0817279545.
Cafe Indrayanti
|
0
AIR TERJUN SRI GETHUK
By Unknown / Posted on 02.00 /
Terletak di antara ngarai Sungai Oya yang dikelilingi areal
persawahan nan hijau, Air Terjun Sri Gethuk selalu mengalir tanpa mengenal
musim. Gemuruhnya menjadi pemecah keheningan di bumi Gunungkidul yang terkenal
kering.
ksotisme Grand Canyon di daerah utara Arizona, Amerika
Serikat tentunya tak bisa disangkal lagi. Grand Canyon merupakan bentukan alam
berupa jurang dan tebing terjal yang dihiasi oleh aliran Sungai Colorado. Nama
Grand Canyon kemudian diplesetkan menjadi Green Canyon untuk menyebut obyek
wisata di Jawa Barat yang hampir serupa, yakni aliran sungai yang membelah
tebing-tebing tinggi. Gunungkidul sebagai daerah yang sering diasumsikan
sebagai wilayah kering dan tandus ternyata juga menyimpan keindahan serupa,
yakni hijaunya aliran sungai yang membelah ngarai dengan air terjun indah yang
tak pernah berhenti mengalir di setiap musim. Air terjun tersebut dikenal
dengan nama Air Terjun Sri Gethuk.
Kabupaten Gunung Kidul, dahulu sangat terkenal dan identik
dengan kekeringan, hutan gundul, tanah tandus dan berbatu. Namun saat ini kesan
itu mestinya sudah hilang ditelan semilir angin dan rimbunnya pohon pohon hutan
di rakyat yang menutupi berbagai tanah
yang dahulunya kosong dan tandus. Pohon pohon seperti jati dan mahoni begitu
mendominasi selain kelapa, rambutan, sengon, dan lain lain.
Di beberapa kecamatan terutama yang mempunyai pantai memang
masih terasa aroma kering di musim kemarau. Namun jangan salah jika kita semua
mengunjungi suatu tempat di Kecamatan Playen, desa Bleberan…….disitu ada suatu
tempat yang sangat elok, berlimpah air, hamparan sawah yang sangat subur dan
tentu yang sedang naik daun dan sangat terkenal sekarnag adalah tempat yang bernama Air Terjun Sri Getuk. Air
di seputar tempat ini sangat melimpah karena memang beberapa mata air muncul
dari dalam tanah dan beberapa alirannya
masuk melalui tebing yang yang sangat tinggi masuk ke dalam Sungai Oya, sungai yang tidak pernah
kering dan mengalir sepanjang musim. Air
terjun itu terpcah menjadi tiga bagian yang meluncur sangat deras..itulah
indahnya Air Terjun Sri Gethuk di Kecamatan Playen Gunung Kidul.
Jika kita ingin berekreasi ke Air Terjun Sri Gehtuk ini dari
Yogyakarta kita akan menempuh jarak sekitar 45 km. Dari yogyakarta ke arah
Gunungkidul kemudian naik tanjakan yang lumayan terjal di Piyungan dan bukit
Pathuk Gunung Kidul. Terus kemudian akan melalui hutan negara di Bunder terus sampai ketemu pertigaan
traficlight di Gading kemudian belok kanan ke arah Playen. Setelah sampai Playen belok kanan arah
kecamatan Palihan dan sekitar 2 km kita akan ketemu pertigaan dan belok kanan.
Di pertigaan tersebut kita sudah akan melihat banyak petunjuk jalan yang akan
membimbing kita secara mudah untuk dapat menjangkau air terjun Sri Gethuk. Dari
pertigaan tadi kita masih harus
menuempuh perjalanan lagi sepanjang 7 km. ya tinggal 7 km dan sudah lumayan
dekat, tapi….eeiit…jangan salah karena jalan tersebut agak kurang baik dan
cenderung rusak, jadi jalannya juga pelan pelan..memang sih saat itu beberapa
bagian jalan sudah mulai diperbaiki dan aspal juga masih terasa baru. Namun
rupaya masih lumayan panjang juga yang rusak jadi kita perlu musti hati hati.
Satu setengah jam perjalanan kita sampai di lokasi.
Asal muasal nama Sri Gethuk.
Menurut Pak Ngabdani Ketua Kelompok Tani yang mengelola
wisata tersebut. Asal muasal nama Gethuk sebetulnya bukan makanan tradisional
yang berasal dari singkong itu, tapi sebetulnya adalah Kethuk salah satu jenis
perangkat gamelan jawa. Namun lidah kita lebih mudah menyebut Gethuk mengingat
sebelumnya ada kata Sri, jadi hanyalah untuk memudahkan saja. Menurut beliau,
pada jaman kakek-kakek buyutnya. Di seputar air terjun tersebut terdapat
kerajaan lelembut yaitu semacam makhluk halus yang tentu tidak kasat mata. Pada
hari dan saat saat tertentu konon di kerajaan tersebut sering spel atau latihan
menabuh gamelan tersebut. Suara gamelan tersebut sangat nyaring di dengar oleh
warga desa Bleberan. Nah suatu ketika ada sedikit keributan karena salah satu
alat gamelannya hilang. Gamelan yang hilang itu namanya Kethuk. Maka terkenalah
air terjun tersebut bernama Sri Kethuk..atau kemudian juga dan malah lebih
dikenal dengan nama Sri Gethuk. Lokasi ini selanjutnya oleh pemerintah desa
dikembangkan menjadi lokasi wisata dan dibuka sejak tahun 2007.
Setelah sampai dilokasi parkir, ada dua cara untuk mencapai
lokasi air terjun. Pertama dengan berjalan kaki melintasi areal persawaan
sekitar 1.5 km atau yang kedua menuruni anak tangga yang sudah lumayan disemen
menuju dermaga di tepi Sungai Oya untuk naik secamam perahu Gethek yang sdah dimodifikasi
menjadi lebih modern. Drum drum dari
plastik ditata sedemikian rupa dan beri alas papan untuk berdiri penumpang
serta diberi pagar besi untuk pengaman. Perahu ini muat sekitar 7-8 penumpang
dan berjalan digerakkan oleh mesin diesel kecil untuk memutar turbin. Penumpang
dikenai biaya Rp.7.500,- pulang balik per orang untuk naik perahu ini.
Perahupun berjalan pelan kita bisa sambil memotret dan mencari obyek-obyek yang cocok yang
sangat indah sepanjang perjalanan 5 menit ini.
Terletak di Desa Wisata Bleberan, Air Terjun Sri Gethuk
menjadi salah satu spot wisata yang sayang untuk dilewatkan. Untuk mencapai
tempat ini Anda harus naik kendaraan melewati areal hutan kayu putih milik
PERHUTANI dengan kondisi jalan yang bervariasi mulai dari aspal bagus hingga
jalan makadam. Memasuki Dusun Menggoran, tanaman kayu putih berganti dengan
ladang jati yang rapat. Sesampainya di areal pemancingan yang juga berfungsi
sebagai tempat parkir, terdapat dua pilihan jalan untuk mencapai air terjun.
Pilihan pertama yakni menyusuri jalan setapak dengan pemandangan sawah nan
hijau berhiaskan nyiur kelapa, sedangkan pilihan kedua adalah naik melawan arus
Sungai Oya. Tentu saja YogYES memilih untuk naik rakit sederhana yang terbuat
dari drum bekas dan papan.
Perjalanan menuju Air Terjun Sri Gethuk pun dimulai saat
mentari belum naik tinggi. Pagi itu Sungai Oya terlihat begitu hijau dan
tenang, menyatu dengan keheningan tebing-tebing karst yang berdiri dengan gagah
di kanan kiri sungai. Suara rakit yang melaju melawan arus sungai menyibak
keheningan pagi. Sembari mengatur laju rakit, seorang pemandu menceritakan asal
muasal nama Air Terjun Sri Gethuk. Berdasarkan cerita yang dipercayai
masyarakat, air terjun tersebut merupakan tempat penyimpanan kethuk yang merupakan
salah satu instrumen gamelan milik Jin Anggo Meduro. Oleh karena itu disebut
dengan nama Air Terjun Sri Gethuk. Konon, pada saat-saat tertentu masyarakat
Dukuh Menggoran masih sering mendengar suara gamelan mengalun dari arah air
terjun.
0
Cave Tubing Goa Pindul
By Unknown / Posted on 01.51 /
Gua Pindul memiliki panjang sekitar 350 m, lebar hingga 5 m,
jarak permukaan air dengan atap gua 4 m, dan kedalaman air sekitar 5-12 m. Goa
ini memiliki 3 zona. zona terang, zona remang, dan zona gelap. waktu tempuh
sekitar 45 menit.
Cavetubing hampir sama dengan rafting. Jika rafting (arung
jeram) adalah kegiatan menyusuri aliran sungai dengan menggunakan perahu, maka
cavetubing adalah kegiatan menyusuri gua menggunakan ban dalam. Karena aliran
air di Gua Pindul ini tenang maka melakukan cavetubing di Gua Pindul ini juga
bisa dilakukan oleh pemula maupun anak kecil bahkan wanita hamil pernah.
Ditengah Gua, ada sebuah ruangan yang agak besar, dengan
lubang diatasnya yang warga setempat menyebut sumur terbalik, sinar matahari
yang masuk melalui lubang ini membuat suasana semakin indah. Lubang diatas gua
inilah dimana seringkali digunakan
sebagai jalan masuk vertikal oleh anggota TIM SAR atau latihan.
Saat anda melakukan susur gua di Gua Pindul ini, anda akan
menemukan sebuah stalagtit yang sudah menyatu dengan stalagmit sehingga tampak
seperti sebuah pilar dengan ukuran lebar lima rentangan tangan orang
dewasa(Soko Guru).
Stalaktit ini merupakan terbesar di Goa Pindul dan mempunyai
peringkat no 4 di dunia. Stalagtit putting yg masih aktif siap menanti anda
dengan tetesan airnya yang konon bisa bikin cantik n’ awet muda, bagi yg lelaki
untuk menambah vitalitas telah ditunggu stalagtit jantan, anda cukup memegang
aja udah terasa bedannya…tenane’ lek…. Bagi adik-adik di zona terang bisa
berenang, lompat indah sambil lihat ikan cukup besar yg memamerkan keindahan
tubuhnya.Ada juga Stalagmit dan stalagtit yang menyatu, menjadi yang terbesar
ke-4 di dunia, butuh 5 orang untuk melingkarinya, bahkan celahnya hanya cukup
dilewati satu orang saja. Besar ditengah-tengah Goa yang katanya sebagai tiang
Goa.Keindahan semakin lengkap dengan adanya ornamen disepanjang dinding Goa
seperti mahakarya lukisan abstrak yang tak ternilai. Mata kristal Kelelawar
bergelantungan menghiasi lorong goa. Terdapat tirai juga yang tersusun dari
tetesan air didinding Goa.
Paket Cave Tubing
Pindul
1. Jasa pemandu
2. Perlengkapan
( ban pelampung, jaket pelampung, sepatu karet, Head Lamp )
3. Asuransi
Minggu, 18 Januari 2015
Langganan:
Postingan (Atom)